Dubes RI: Indonesia Siap Kirim Perawat ke Libya



Jakarta, SiaranIndoonesia Duta Besar Indonesia untuk Libya, Raudin Anwar menyatakan Indonesia  siap mengirim tenaga perawat ke rumah-rumah sakit di Libya. Hal tersebut diungkapkan Raudin usai pertemuan dengan Ketua Parlemen Libya Aqila Saleh di Tobruk, Libya, Senin (20/11).

“Kami sampaikan pihak Indonesia siap menerima tawaran bagi perawat Indonesia yang bekerja di rumah-rumah sakit di Libya dengan sejumlah persyaratan,” kata Dubes Raudin saat dihubungi CNN Indonesia lewat media sosial WhatsApp, Selasa (21/11).

Syarat-syarat tersebut antara lain kondisi Libya telah aman, kontrak kerja yang jelas dengan mencantumkan jam kerja, gaji, akomodasi dan sebagainya.


Menurut Dubes Raudin, situasi keamanan di Libya saat ini mulai membaik dengan adanya kesepakatan gencatan senjata antara Perdana Menteri Fayez al-Sarraj dengan Panglima Wilayah Timur Jenderal Khalifa Haftar di Paris, Perancis pada 25 Juli 2017. “Sehingga pasukan dan milisi dalam pengaruhnya masing-masing sepakat untuk tidak saling serang," kata Dubes Raudin.


Adapun kondisi politik, menurut Dubes Raudin, mulai ada titik cerah dengan adanya rencana aksi dari Ketua UNSMIL yang baru, Gassan Salame. Para anggota Parlemen dan Dewan Tinggi Negara tengah melakukan amendemen Perjanjian Politik Libya.

Ketika situasi politik di Tripoli memanas. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tripoli, dipindahkan operasionalnya ke Pulau Djerba, Tunisia hingga sekarang. Meski begitu, KBRI di Tripoli tetap buka dengan staf yang secara rutin dirotasi, untuk penanganan dan pelayanan warga Indonesia (WNI) di Libya. Jumlah WNI di Libya saat ini 303 orang.


Dalam rangka berpamitan dengan sejumlah pejabat Libya, seperti Perdana Menteri Fayez Al-Sarraj dan Menteri Luar Negeri Mohammad Taher Siala, Dubes Raudin juga menyampaikan dukungan Indonesia atas rekonsiliasi di Libya.

Pada perbincangan dengan PM Libya, Dubes Raudin menyampaikan upaya kerja sama antara Zona Perdagangan Bebas Misrata (Misrata Free Trade Zone) dengan Batam Free Trade Zone. "Undangan dari pihak Batam akan kami sampaikan pada awal tahun depan," kata Dubes Raudin.

Menurutnya, sektor kerja sama yang potensial bagi para pengusaha Indonesia di Libya adalah sektor migas. "Sebagian besar sumber minyak Libya sudah beroperasi dan telah mencapai satu juta barrel perhari. Ekspor minyak Libay sebelum revolusi adalah 1,6 juta barel per hari," kata Dubes Raudin.

Adapun Menlu Libya menyampaikan kesediaannya untuk hadir pada Bali Demokrasi Forum (BDF) Desember mendatang.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter