Di DK PBB, Menlu Sebut Bom Surabaya dan Tak Takut Terorisme


Jakarta, SiaranIndoonesia Menteri Luar Negeri Retno  Marsudi menyatakan rentetan teror  bom di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau selama satu pekan terakhir tidak membuat Indonesia takut terhadap terorisme. Pernyataan itu disampaikan Menlu RI  dalam debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Kamis (17/5).

Indonesia tidak takut pada terorisme dan tidak akan memberi ruang bagi ekstrimisme dan terorisme," kata Retno dalam debat DK PBB bertemakan "Upholding International Law Within the Context of the Maintenance of International Peace and Security" itu.

Dalam kesempatan itu, Retno juga mendorong seluruh anggota PBB untuk bersatu dalam mengembangkan pendekatan global yang komperhensif dalam memerangi terorisme dan ekstremisme.

Rentetan teror di Indonesia bermula dari kerusuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada 8 Mei lalu. Kericuhan melibatkan tahanan kasus terorisme dan penyanderaan sejumlah petugas polisi.

Insiden yang diklaim oleh ISIS itu menewaskan lima petugas polisi dan satu tahanan. Namun, pemerintah menampik peristiwa ini didalangi oleh ISIS.

Lima hari berselang, teror bom menerjang tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Insiden itu menewaskan puluhan orang termasuk pelaku.

Pada malam harinya, satu ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Kepolisian menduga ledakan ini masih berkaitan dengan bom di tiga gereja sebelumnya.

Belum selesai penyelidikan, serangan kembali terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5) sekitar pukul 07.50 WIB. 

Pada Rabu (16/5), sekelompok teroris menyerang Markas Kepolisian Daerah Riau sekitar pukul 09.00 WIB. Lima terduga teroris menerobos masuk pagar markas kepolisian dengan menggunakan mobil dan menyerang sejumlah personel serta wartawan dengan senjata tajam berupa samurai.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter