Gejala Mobil Harus 'Spooring' dan 'Balancing'


Jakarta, SiaranIndonesia -- Istilah spooring dan balancing pasti sudah tak asing bagi pemilik mobil. Sebab hal itu merupakan ritual untuk memastikan kaki-kaki kendaraan dalam keadaan baik.

Spooring sendiri merupakan proses untuk meluruskan kedudukan atau sudut empat roda mobil seperti awal, sesuai setingan pabrik. Dua roda depanlah yang biasanya akan diluruskan dan diatur agar dapat kembali seperti semula.

Sementara balancing adalah upaya menjaga keseimbang pada titik atas bawah atau kiri kanan roda. Proses ini biasanya dilakukan setelah spooring usai dilakukan.

Kegiatan itu pun bersifat wajib dan harus dilakukan secara berkala layaknya servis rutin kendaraan. Apalagi sebagai pengendara kita sudah merasa tak nyaman saat mengemudi. Ada tanda kendaraan harus mendapat spooring dan balancing.  TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Kepala Bengkel Daihatsu Pangeran Jayakarta Dolf Valentino menjelaskan gejala awal adalah pengemudi bakal merasakan getaran pada roda kemudi.  POKER ONLINE TERPERCAYA

"Gejala akan timbul bisa di setir getar saat kecepatan tertentu. Begitu juga untuk bodi kendaraan akan bergerar di kecepatan tertentu," kata Dolf kepada CNNIndonesia.com, Minggu (8/4).


Kemudian gejala lain, yaitu saat mobil harusnya melaju lurus namun terasa bergerak ke arah kiri atau kanan. Ini memicu terjadinya kecelakaan.  BONUS DEPOSIT HARIAN

Kerana itu, Dolf menyarankan lakukan spooring maupun balancing setiap 10 ribu km atau enam bulan sekali.

Kemudian tanda mobil harus spooring adalah pada saat mobil parkir di tempat datar dan roda berdiri miring tidak lurus. Dalam kondisi itu, pemilik mobil harus pastikan tekanan angin ban memiliki tekanan yang sama. Jika semua sama, artinya pemilik harus segera ke bengkel.

"Kalau ikutin perawatan rutinnya dengan jadwal per 10 ribu kilometer atau enam bulan sekali, sekalian periksakan kendaraan kita ya," tutup Dolf. (mik)


Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter