
AMIEN RAIS NYINYIR, DANA HAJI UNTUK INFRASTRUKTUR DAN MEMINTA JOKOWI KE CHINA UNTUK PRO ASENG - Penyakit hobi nyinyir mulai kumat lagi dan menyerang Amien Rais. Mungkin orang ini memiliki impian atau bahkan ambisi besar untuk mengumpulkan nyinyiran yang pernah dilontarkan seumur hidupnya. Dan kalau itu tujuannya, Amien sudah tak terkalahkan, sudah dipastikan menyabet medali emas 24 karat, mengalahkan kelompok lain yang sama nyinyirnya.
Salah satu isu yang sedang berkembang saat ini adalah isu penggunaan dana haji untuk membiayai infrastruktur. Isu ini terus dikemukakan, saya sudah melihat sendiri di berbagai medsos di mana banyak yang mengangkat isu ini, bahkan hingga berulang-ulang. Sekilas memang banyak yang kritik dan mengecam. Dana haji yang menjadi milik rakyat, digunakan oleh pemerintah untuk kepentingan infrastruktur.Agen Togel Online Terpercaya
Saya tak akan banyak basa-basi mengenai isu ini, cukup lihat saja infografik yang saya ambil dari detik.com.

Pengelolaan keuangan haji memiliki dasar hukum tersendiri, di mana keuangan haji dikelola di Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah dan dapat diinvestasikan. Ini poin pentingnya, sekaligus menjadi perdebatan. Intinya dana haji boleh diinvestasikan asalkan sesuai dengan prinsip syariah dan memperhatikan aspek keamanan, kehati-hatian, manfaat dan likuiditas. Dan sebenarnya penempatan dana haji sudah dilakukan sejak tahun 2009, sejak SBY masih berkuasa.
“Sebenarnya dana haji dari 2009 ini sudah diinvestasikan ke infrastruktur, tapi secara tidak langsung lewat SBSN (surat berharga syariah negara). Sifatnya pasif, risikonya juga nol karena dijamin pemerintah dan memang return-nya kecil,” kata Abra Talattov, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (kumparan.com).Agen Bettingan Online Terpercaya
Nah, dengan fakta di atas, rasanya aneh kalau zaman SBY tidak ada yang meributkan dana haji ini, tapi pada zaman Jokowi, ini dibesar-besarkan seolah ini masalah sangat genting. Ada apa dengan cinta, eh dana haji? Mengapa sekarang baru diributkan padahal dulu tidak pernah seperti itu? Bukan bermaksud membela, tapi kalau melihat info di atas, harusnya aneh kalau sekarang banyak yang mempermasalahkan. Kalau ini baru ada sejak zaman Jokowi, okelah. Ini sudah ada sejak 2009 lho. Angka Maut Hari Ini
Dan datanglah seorang sesepuh dunia perpolitikan dengan wejangan dan komentar ngawurnya. Siapa lagi kalau bukan Amien Rais. Saya rasa orang ini sudah cukup terkenal yah, tak perlu dipromosikan lagi. Dia mengkritik keras penggunaan dana haji buat infrastruktur. “Kepada Presiden Jokowi, tak usah pakai dana haji itu. Sana minta saja ke Cina saja. Itu (dana haji) dana umat Islam, jangan dipakai untuk kepentingan selain ibadah haji dan kepentingan umat Islam. Karena memang umat Islam tidak rela dana hajinya dipakai, tapi umat Islamnya dikebiri,” kata Amien.
Saya tak mau komentari penolakannya terhadap penggunaan dana haji. Yang jadi persoalan adalah statement supaya Jokowi minta dana dari Cina. Ehem. Buat apa? Saya berani jamin, kalau Jokowi lakukan itu, orang ini pasti akan maju ke garis terdepan, ikat kepala dengan kain, pegang mikrofon, berdiri di mobil komando lalu teriak-teriak Jokowi pro Aseng. Jokowi antek Cina. Indonesia sebentar lagi akan dikuasai Aseng dari Cina. Jujur, di mata orang ini, sama sekali tak ada yang benar, semuanya salah kecuali apa yang dia omongkan.
Sejak Jokowi berutang ke Cina, sudah banyak yang mengembuskan isu ini. Calon negara raksasa ini sungguh menyebabkan sentimen yang panas. Entah apa yang membuat mereka begitu, seolah sedang melihat hantu. Raja Arab Saudi datang ke Indonesia berinvestasi, setelah itu ke Cina berinvestasi 10 kali lipat nilainya dari investasi di Indonesia.
Itu berarti Arab Saudi lebih memilih Aseng kan? Lebih prioritaskan investasi di Cina ketimbang di Indonesia. Mengapa pasukan sumbu pendek tidak berani kritik dan kecam? Kalau memang hebat, kritik dong Raja Salman yang pro Aseng, pro Cina, lebih memilih Aseng daripada saudara seiman. Paling juga tidak berani, mungkin takut kepalanya kena jitak. Ini murni bisnis, tak ada kaitan apa agamanya. Sedangkan orang sini sentimen SARA begitu kuat, hingga apa pun yang logis dianggap salah. Sensitif amat dengan Aseng, memangnya mereka memangsa orang? JACKPOT RATUSAN JUTA
Makanya saya sering katakan, ini ada kemungkinan dipolitisasi untuk kepentingan tertentu. Bukan hanya ini saja, tapi isu lain yang sebenarnya biasa saja tapi dibuat jadi luar biasa. Kalau dugaan saya benar, ini wajar karena tahun 2019 sudah dekat. Maklum persiapan harus segera dijalankan mulai sekarang. Waktunya tidak sampai 2 tahun lagi. Sudah banyak propaganda yang menyebar di dunia maya, dengan segala macam data yang terkesan asal comot, dengan harapan ada yang masuk perangkap. Berbagai isu digoreng supaya nanti kalau sudah matang bisa disajikan pada waktunya.
Kalau ini benar, maka kita akan saksikan kembali kebrutalan pilpres seperti pilkada Jakarta lalu. Bukan adu program, melainkan adu strategi licik untuk memenangkan pertarungan. What a shame.

Posting Komentar