MANUDUH AHOK TAK PAHAM SOAL ANGGARAN, NAMUN DIRINYA SENDIRI BISA DI PECAT JADI MENTERI


MANUDUH AHOK TAK PAHAM SOAL ANGGARAN, NAMUN DIRINYA SENDIRI BISA DI PECAT JADI MENTERI !!!


SiaranIndonesia - Semoga saya menilai sang professor ini ya, menurut saya ada beberapa kemungkinan mengapa Anies Baswedan selalu menyalahkan Gubernur periode sebelumnya yaitu Ahok. Kemungkinan pertama adalah Anies Baswedan tidak memiliki program yang jelas untuk membangun dan memajukan DKI Jakarta beserta warganya. Kedua Anies Baswedan ingin menghilangkan jejak keberhasilan Ahok-Djarot selama ini yang sudah berhasil menata Jakarta meletakkan dasar-dasar pembangunan, baik infrastruktur terlebih pembangunan mental PNS-PNS pemprov DKI Jakarta dan juga warganya.   Jadi ketika Anies Baswedan nantinya  berhasil melanjutkan pembangunan Jakarta,  Anies akan berkata “ini lohh gue, atau “karena saya loh gubernurnya maka Jakarta maju seperti hongkong”. (yang 58% boleh tertawa dan tepuk tangan) he..he..he..he.. Ketiga yang paling saya takutkan adalah ketika Anies Baswedan gagal memberikan perubahan untuk warga DKI Jakarta maka dirinya akan menyalahakn gubernur pendahulunya Ahok-Djarot. Anies mungkin akan berkata demikian, “itu gara-gara Gubernur Ahok-Djarot tidak mau mengadopsi anggaran yang sudah di ajukan oleh team sinkontrol mati, eeiiitt salah “team sinkronisasi”.

Lupa bahwa 70 Persen Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Ahok-Djarot

Saat menggelar halal bihalal dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) di Yogyakarta, Rabu 19 Juli 2017 Anies Baswedan curhat tentang kondisi DKI Jakarta saat ini. menurutnya masih ditemukan berbagai masalah pelik seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan, ketimpangan ekonomi masyarakat bahkan sampai cuacanya. Anies Baswedan mengutip statistik dan mengaku kaget karena sebanyak 3 juta dari 10 juta penduduk Jakarta masih memiliki penghasilan di bawah Rp 1 juta per bulan.

“Di Jakarta Utara, yang lulus SMA hanya 52 persen dan 48 persen tidak lulus SMA, ini ibukota kok sama kabupaten di pedalaman saja kalah, ” ujar Anies. Anies Basweda.Ditambahkannya air di Jakarta sudah sangat tidak sehat dan jurang pemisah antara si miskin dan kaya terlalu kentara.

“Tantangan di Jakarta bukan soal preman-premannya sehingga gubernurnya harus galak, tapi kemiskinannya,” Anies Baswedan menuturkan ekstrimnya persoalan di Jakarta ia ketahui saat masa kampanye lalu ketika ia banyak menyambangi pemukiman padat di kampung kampung. Anies mendapati di kampung padat itu sering memiliki tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) umum tak layak dan jadi rebutan warga untuk kebutuhan sehari hari.

Anies pun prihatin ada satu ruang berukuran 3 x 4 meter yang di dalamnya ditinggali enam sampai delapan orang rantau dari daerah. “Ini potret (persoalan) di Jakarta, yang dibilang gubernur kemarin mengerti anggaran, padahal tidak memahami,” ujar Anies tanpa menyebut nama siapa gubernur kemarin yang ia maksud. Anies menuturkan jika seorang gubernur mengerti anggaran, maka sisa anggaran Jakarta yang tidak terserap tidak akan mencapai angka 30 persen dari total anggaran daerah DKI Jakarta sebesar Rp 70 triliun. “Kalau orang ngerti anggaran, pasti bisa memanfaatkan anggaran dengan baik, ” ujar Anies. sumber

Lupa Bahwa Dirinya Menteri Yang Gagal Mengelola Anggaran

Mungkin Anies Baswwedan lupa diri kalau dirinya sendiri juga termasuk orang yang gagal atau orang yang tidak mengerti memamfaatkan anggaran selama dirinya menjadi menteri pendidikan yang akhirnya harus dipecat dari jajaran kabinet Joko widodo. Mau bukti??

Masih ingat kasus Anies Baswedan terkait pameran buku di Jerman? (Frankfurt Book Fair 2015)  Saya tidak mau berpolemik atau menuduh Anies Baswedan telah melakukan korupsi dalam kegiatan tersebut. Nyatanya bahwa mantan Mendikbud itu dituduh telah melakukan korupsi secara terstruktur dan sistematis selama 3 hari berturut-turut dalam acara pameran buku tersebut. Yang dimulai dari tanggal 14-18 Oktober 2015 dengan biaya yang cukup fantastis dan bombastis Rp.146 milliar

Bukan hanya saya, sebagai orang yang sedikit waras dalam dunia pamerin dan pameran saya akan bertanya kepada sang professor dana sebanyak itu dipergunakan untuk apa aja pak?

Kalau saya ahli matematika ekonomi dan mengerti tentang ilmu audit saya akan melakukan hitung-hitungan apakah benar konversikan  jumlah uang sebanyak itu dengan semua biaya selama pameran itu untuk mengetahui seberapa besar sepantasnya dana untuk satu pameran internasional selama 3 hari.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter