Penembak Awak Surat Kabar Maryland Bermasalah Sejak Awal

Penembak Awak Surat Kabar Maryland Bermasalah Sejak Awal

Jakarta, SiaranIndonesia -- Pelaku penembakan di kantor surat kabar Capital GazetteMarylandyang menewaskan lima awaknya, empat di antaranya wartawan senior, ternyata telah bermasalah dengan media itu sejak awal. POKER ONLINE TERPERCAYA

Pria berumur 38 tahun, bernama Jarrod Warren Ramos diduga membunuh lima orang di kantor surat kabar Capital Gazette, Kamis, (29/6). 

Ramos ternyata sudah memiliki masalah sebelumnya dengan surat kabar itu sejak 2012. 


Pada 2012 Ramos menggugat Capital Gazette dan salah satu jurnalisnya dengan tuduhan pencemaran nama baik.


Berawal pada setahun sebelumnya, saat Thomas Hartley, seorang kontributor untuk The Capital Gazette, menulis sebuah artikel yang menggambarkan interaksi Ramos dengan wanita yang tidak dituliskan namanya melalui Facebook. TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Menurut dokumen dari pengadilan. Hartley mengatakan tersangka pelaku penembakan surat kabar di Maryland itu mengirimi banyak sekali email dengan menyebut nama wanita tersebut secara vulgar. Ramos juga memerintahkan perempuan tersebut untuk bunuh diri.

Selain ditujukan kepada Hartley, gugatan itu juga diajukan kepada editornya Thomas Marquardt, serta surat kabar Capital Gazette, dan perusahaan induk dari koran tersebut


Dilansir Telegraph, lima hari sebelum artikel Hartley terbit, Ramos telah mengaku bersalah atas tuduhan pelecehan. Dia mengklaim pandangannya tidak tersampaikan dalam dokumen pengadilan. 

Gugatan tersebut lalu dihentikan pada 2013, dan pengadilan banding menolak gugatan tersebut pada 2015.

Ketika kasus itu diproses pengadilan, seorang pengguna Twitter yang menyebut dirinya Jarrod W. Ramos memposting banyak tweet yang kritis terhadap koran Capital Gazette, Hartley, dan hakim pengadilan Maryland. PROMO DEPOSIT HARIAN


Ya, Eric Thomas Hartley, Anda pindah ke .... Langsung saja bunuh diri sebelum saya yang melakukannya (secara hukum di pengadilan)" demikian salah satu celoteh dari akun itu pada 2014.

Pada keterangan identitas akunnya bertuliskan, "Para pembaca, saya membuat akun ini untuk membela diri. Sekarang saya menggugat lebih dari setengah dari wilayah AA dan bangkai dari pekerja dan sebuah kesatuan korporasi yang korup."

Tidak ada tweet di akun tersebut sejak Januari 2016 hingga sesaat sebelum penembakan terjadi. "Sialan kalian, tinggalkan aku sendiri," tulis tweet tersebut pada jam 2:37 waktu setempat.

Arsip dari situs web dengan nama Ramos menampilkan dokumen-dokumen pengadilan serta surat-surat yang ditandatangani Ramos baru-baru sampai tahun 2014. 


Ya, Eric Thomas Hartley, Anda pindah ke .... Langsung saja bunuh diri sebelum saya yang melakukannya (secara hukum di pengadilan)" demikian salah satu celoteh dari akun itu pada 2014.

Pada keterangan identitas akunnya bertuliskan, "Para pembaca, saya membuat akun ini untuk membela diri. Sekarang saya menggugat lebih dari setengah dari wilayah AA dan bangkai dari pekerja dan sebuah kesatuan korporasi yang korup."

Tidak ada tweet di akun tersebut sejak Januari 2016 hingga sesaat sebelum penembakan terjadi. "Sialan kalian, tinggalkan aku sendiri," tulis tweet tersebut pada jam 2:37 waktu setempat.

Arsip dari situs web dengan nama Ramos menampilkan dokumen-dokumen pengadilan serta surat-surat yang ditandatangani Ramos baru-baru sampai tahun 2014. 


Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter