Jakarta,SiaranIndonesia -- Lembaga Luar Angkasa Amerika Serikat () diketahui sukses meluncurkan roket dari Cape Canaveral, Florida pada Rabu (18/4) berisi satelit pemburu planet.Peluncuran Transiting Exoplanet Survey Satellite () sejatinya dijadwalkan pada Senin (16/4), namun harus diundur lantaran ada masalah pada sistem navigasi dan analisis kontrol.POKER ONLINE TERPERCAYASesuai misi utamanya, TESS akan mencari eksoplanet yang memiliki kemungkinan untuk dihuni manusia.
Namun, sebelum menjalankan misi utamanya TESS lebih dulu akan mengorbit di sekitar Bumi dengan bantuan gravitasi bulan. Setelah 60 hari, TESS akan mulai menguji instrumen dan misi dua tahun perburuan planet 'kembaran Bumi' akan dimulai.
"Pada saat TESS menyelesaikan satu orbbit, Bulan akan berada di sisi lain untuk menarik ke arah berlawanan. Efek keseluruhan adanya tarikan bulan yang merata dan konfigurasi akan sangat stabil selama bertahun-tahun," ungkap Joel Villasenor, ilmuwan instrumen di Massachusetts Intitute of Technology yang menekuni TESS. TOGEL ONLINE TERPERVAYAPeluncuran TESS disiapkan sebagai penerus teleskop Kepler jika nantinya 'resmi pensiun' setelah kehabisan bahan bakar.Jika Kepler berhasil menemukan lebih dari 4.500 planet potensial dan eksoplanet, maka TESS diharapkan bisa melakukannya lebih dari itu. TESS diproyeksikan bisa mensurvei area seluas 400 kali lebih besar dari apa yang sudah diamati Kepler-- termasuk 200 ribu bintang terdekat.TESS ditargetkan bisa mulai mengabadikan penampakan benda langit belahan selatan di tahun pertama. Kemudian bergeser ke Bumi bagian utara di tahun kedua. Di setiap ekspedisi, TESS memiliki waktu selama 27 hari sebelum berpindah ke belahan Bumi lain.
Dibekali empat buah kamera, TESS akan mulai mencari eksoplanet menggunakan metode transit. Dengan mengamati sedikit penurunan kecerahan bintang ketika planet-planet mengorbit.Kamera yang disematkan akan mendeteksi cahaya di berbagai panjang gelombang, termasuk bintang kerdil yang berada di sekitarnya. PROMO DEPOSIT HARIANNASA menargetkan lebih dari 1.500 eksoplanet layak huni yang bisa diabadikan dengan menggunakan TESS. Dari jumlah tersebut, diharapkan ada 300 planet ekstrasurya seukuran Bumi-- atau dua kali lebih besar yang bisa mendukung kehidupan di luar tata surya."Kami berharap TESS akan menemukan sejumlah planet yang komposisi atmosfernya, yang menyimpan petunjuk potensial untuk kehidupan, dan bisa diukur secara tepat oleh pengamat masa depan," ungkap George Ricker, peneliti utama TESS dari Massachusetts Institute of Technology yang fokus meliti astrofisika dan luar angkasa. (evn)

Posting Komentar