Ganjil-Genap Saat Mudik Bisa Picu Penumpukan Mobil di Jalan


Jakarta,SiaranIndonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan saat ini tengah mengkaji kemungkinan untuk menerapkan sistem ganjil-genap sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek pada saat arus mudik dan arus balik lebaran 2018.  POKER ONLINE TERPERCAYA

Pengamat Transportasi Aditya Dwi Laksana mengaku tak mempermasalahkan rencana yang akan dilakukan pemerintah untuk menghalau penumpukan kendaraan di ruas tol itu. 

Hanya saja kata Aditya, sebelum benar-benar diterapkan akan lebih baik jika pemerintah mengevaluasi terlebih dahulu hasil sistem ganjil-genap di tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. 


"Tidak salah dengan ganjil-genap, tapi sebelum penerapan di tempat lain sebaiknya pemerintah evaluasi dulu ganjil-genap tol yang telah lebih dulu diterapkan," kata Aditya kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Sabtu (14/4).TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Evaluasi itu sendiri dimaksudkan untuk melihat hasil yang diperoleh dari penerapan ganjil-genap di tol. Misalnya untuk melihat kecepatan kendaraan melintas, waktu tempuh, serta tingkat volume kendaraan. 

"Karena apa? Sistem ini kan dimaksudkan untuk mempermudah lalu lintas di tol dan meratakan kendaraan yang melintas di arteri," jelas Aditya. 

Bukan hanya itu, penerapan sistem ganjil-genap di ruas tol Jakarta-Cikampek juga perlu banyak pertimbangan yang lebih matang. Dikatakan Adit faktor panjangnya jalan menjadi salah satu alasan kuat kebijakan ini harus benar-benar dikaji. PROMO DEPOSIT HARIAN

"Jakarta-Cikampek itu lebih panjang jalurnya, jadi harus ada pertimbangan yang matang. Salah-salah malah akan menyebabkan kebingungan dan penumpukan kendaraan di jalan arteri," ucap Aditya dengan nada meyakini.
Kementerian Perhubungan mengkaji pembatasan kendaraan pribadi yang melintasi jalan tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik dan arus balik lebaran 2018. Salah satu kajiannya, yaitu menerapkan aturan ganjil-genap nomor polisi kendaraan roda empat pribadi.

"Bisa dengan pola ganjil genap bisa juga dengan pola jam. Bisa juga mungkin pada saat arus mudik dari Jakarta 'contra flow' tapi panjang Jakarta sampai Cikampek. Cuma kalau bahaya atau tidak itu buat kajiannya dulu," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyardi, dilansir dari Antara, Jumat (13/4). (mik)

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter