Indonesia Siapkan Kuala Tanjung Sambut Kapal Peti Kemas Raksa


Jakarta, SiaranIndoonesia Ratusan pekerja menggunakan helm dan rompi seolah-olah bekerja tanpa henti di salah satu titik di lepas pantai Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Batubara. Sejumlah alat berat pun ada di sana.

Mereka bekerja untuk merampungkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I, berupa trestle sepanjang 2,75 kilometer, dermaga 1.000 meter, dan low water spring (LWS) dengan kedalaman 16 – 17 meter. Tak hanya itu,  ada pula lapangan peti kemas berkapasitas 500 ribu TEUs, dan tangki timbun.

Pembangunan diharapkan selesai pertengahan 2018, tapi pelabuhan akan mulai beroperasi Januari 2018.


“Kuala Tanjung akan menjadi pelabuhan terbesar di wilayah barat Indonesia pada tahun 2023,” kata M Eriansyah, Corporate Secretary PT Pelindo I (Persero) dalam keterangannya.

Pembangunan Kuala Tanjung akan berlansung dalam tiga tahap, dengan investasi Rp34 triliun. Pembangunan tahap kedua  akan berupa kawasan industri seluas 3.000 hektare, yang akan menjadikan Kuala Tanjung sebagai international hub port.

Sedangkan tahap ketiga adalah pembangunan terminal peti kemas dedicated hub, yang terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei.

Tahun 2023, pembangunan diharapkan rampung dan Kuala Tanjung mampu menampung 25 juta TEUs per tahun. Kuala Tanjung akan bersanding dengan pelabuhan-pelabuhan besar di sepanjang Selat Malaka; Pelabuhan Singapura 32 juta TEUs, Pelabuhan Tanjung Pelepas 15 juta TEUs, Port Klang 12 juta TEUs, dan Pelabuhan Johor 10 juta TEUs.

Kuala Tanjung dipersiapkan menjadi pelabuhan yang mampu disinggahi mother vessel, atau kapal peti kemas raksasa.

Selama ini, wilayah barat Indonesia relatif hanya memiliki Pelabuhan Belawan Medan, yang berkapasitas satu juta TEUs per tahun, atau satu persen dari jumlah peti kemas yang melintasi Selat Malaka.

Pelabuhan Belawan mungkin tinggal sejarah dan Kuala Tanjung akan memulai perjalanan sejarahnya sebagai satu dari sekian pelabuhan besar di Selat Malaka.

Tidak hanya itu, Kuala Tanjung dipersiapkan sebagai pelabuhan yang mampu menampung limpahan peti kemas dari Tanjung Pelepas, Port Klang, Pelabuhan Johor, dan Singapura, ketika Terusan Kra di Thailand bakal dibuka pada 2025.

Terusan Kra adalah kanal yang memotong Tanah Genting Kra di Thailand. Pembangunan direncanakan sejak seabad lalu, tapi baru awal abad ke-21 direalisasikan dan diperkirakan mulai beroperasi 2025.

Terusan Kra akan membuat kapal-kapal dari Laut Cina Selatan tidak lagi melewati Selat Malaka untuk sampai ke Lautan Hindia. Proyek prestisius Thailand ini diperkirakan mengancam status Selat Malaka sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia.

Kemampuan Kuala Tanjung melayani kapal-kapal peti kemas besar akan membuat produsen mengiring barang hasil produksinya ke negara-negara tujuan.

Eksportir tidak perlu lagi menggunakan Singapura dan pelabuhan-pelabuhan besar di Malaysia untuk membawa barang dengan kapal besar ke Eropa dan AS, seperti yang selama ini terjadi.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter