Waspada ISIS, Malaysia-AS Perkuat Kerjasama Kontraterorisme

Waspada ISIS, Malaysia-AS Perkuat Kerjasama Kontraterorisme


JakartaSiaranindonesia -- Malaysia dan Amerika Serikat akan memperkuat kerjasama melawan terorisme, sebut Perdana Menteri Najib Tun Razak.

Hal tersebut berkenaan dengan kekhawatiran Malaysia akan bergesernya basis ISIS ke Asia Tenggara setelah kelompok teroris tersebut kalah di Mosul dan semakin terdesak di Raqqa, dua kota yang menjadi benteng pertahanan utama ISIS di Timur Tengah.

Najib mengatakan di masa seperti sekarang, penting bagi kedua negara berbagi komitmen guna melawan ekstremisme dan mengalahkan terorisme.

“Amerika Serikat telah melakukan perang melawan ekstremisme sebagai salah satu prioritas utama dan Malaysia bisa menjadi sekutu yang kuat dalam kampanye tersebut,” kata Najib di acara  perayaan 60 tahun AS-Malaysia, dikutip Bernama.

Najib juga menyebut, Malaysia tidaklah kebal terhadap kelompok teror seperti ISIS atau Al Qaidah. Oleh karena itu, kerjasama kontraterorisme kedua negara menjadi penting. Terlebih mengingat serangan simpatisan ISIS di luar Kuala Lumpur pada Juni 2016. 

“Serangan itu melukai delapan orang dan mengingatkan bahwa perang melawan terorisme harus terus dilakukan,” kata dia.

Malaysia, sejauh ini, ungkap Najib telah menggagalkan berbagai rencana teror, namun upaya pencegahan harus terus berjalan.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan laporan intelijen mengindikasikan bahwa militan ISIS yang kabur dari Timur Tengah berniat memindahkan basis operasi mereka ke Asia Tenggara.

“Apa yang terjadi di Timur Tengah punya dampak langsung di sini. Setelah pernyataan kemenangan Irak atas Mosul, pertanyaan selanjutnya adalah kemana mereka [militan ISIS] akan pergi? ini yang harus terus kita pantau,” kata Hishammuddin, seperti dilaporkan Channel News Asia.

Menimbang pentingnya hal ini, Hishammuddin mengatakan dia akan mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain pekan ini, untuk mengumpulkan informasi intelijen terbaru mengenai pergerakan para militan ISIS.

“ISIS telah mengumumkan ingin menjadikan Singapura, Malaysia, Indonesia dan Filipina sebagai basis mereka. Ini telah jadi agenda mereka,” kata Hishammuddin.

“Asia Tenggara akan menjadi fokus mereka. Semua negara ASEAN harus melihat masalah ini dengan serius,” ujar dia, menambahkan.

Sementara itu, guna mengantisipasi masuknya militan ISIS yang kabur dari Timur Tengah, Malaysia telah meningkatkan penjagaan di semua pintu masuk, terutama di pesisir Sabah.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © siaranindoonesia. Designed by OddThemes
site hit counter